Wisuda ITB Agustus 2025: Menyemai Ilmu, Menuai Pengabdian

Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Wisuda Ketiga Tahun Akademik 2024/2025 pada hari Minggu, 31 Agustus 2025, bertempat di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). Prosesi ini menjadi momen penting bagi para lulusan dari berbagai fakultas dan sekolah di ITB, yang telah menyelesaikan perjalanan akademik mereka di kampus-kampus ITB di Bandung, Jatinangor, Jakarta, dan Cirebon. Wisuda bukan hanya penanda kelulusan, tetapi juga transisi menuju pengabdian nyata di tengah masyarakat. Dalam suasana khidmat dan penuh haru, para lulusan merayakan pencapaian mereka bersama keluarga, dosen, dan sivitas akademika.

Pada wisuda kali ini, total 83 wisudawan dari berbagai jenjang pendidikan Keilmuan Fisika, melengkapi 2.727 total wisudawan ITB. Program Studi Sarjana Fisika (102) meluluskan 47 orang, Program Magister Fisika (202) meluluskan 12 orang, Program Doktor Fisika (302) meluluskan 5 orang, Program Pengajaran Fisika (247) meluluskan 8 orang, dan Program Ilmu dan Rekayasa Nuklir (249) meluluskan 1 orang. Jumlah ini mencerminkan keberlanjutan pendidikan dan riset di bidang fisika, serta komitmen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari level dasar hingga tingkat lanjut.

Dalam prosesi wisuda, para lulusan menyampaikan Janji Lulusan ITB, sebuah ikrar yang menegaskan komitmen mereka untuk mengabdikan ilmu pengetahuan bagi kesejahteraan bangsa, perikemanusiaan, dan perdamaian dunia. Mereka berjanji untuk menjunjung tinggi susila sarjana, kejujuran, dan keluhuran ilmu pengetahuan, serta tetap setia pada watak pembangunan kesarjanaan Indonesia. Janji ini juga mencakup komitmen untuk menjaga nama baik almamater, Institut Teknologi Bandung, di manapun mereka berada. Ikrar ini menjadi pengingat bahwa gelar sarjana bukan hanya pencapaian akademik, tetapi juga tanggung jawab moral dan sosial.

Perumpamaan Pohon

Dalam pidatonya, Rektor ITB menyampaikan pesan reflektif melalui perumpamaan pohon. Mahasiswa diibaratkan sebagai benih yang disemai di tanah ITB, disiram dengan ilmu, dipupuk dengan bimbingan, dan disinari oleh inspirasi. Setelah bertahun-tahun tumbuh dan menghadapi berbagai tantangan, mereka kini menjadi pohon muda yang kokoh, siap memberi keteduhan dan buah ilmu bagi masyarakat. Namun, agar pohon itu terus hidup dan bermanfaat, ia harus tetap sehat jiwa, sehat raga, sehat adab, sehat rasa, sehat karsa, dan sehat karya. Sebab bangsa ini tidak hanya membutuhkan orang pintar, tetapi juga insan yang sehat dalam berpikir, berperilaku, berempati, dan berkarya nyata.

Andi Safa Afianzar: Masuk Termuda, Lulus Termuda

Salah satu sosok yang cukup menonjol dalam wisuda kali ini adalah Andi Safa Afianzar, mahasiswa dari program studi Sarjana Fisika FMIPA ITB, yang menjadi wisudawan termuda dalam usia 20 tahun 1 bulan. Ia menyelesaikan studi dengan predikat Summa Cum Laude dan kini tercatat dalam program fast track integrasi sarjana-magister. Empat tahun lalu, Andi juga dikenal sebagai mahasiswa termuda ITB (16 tahun), setelah dua kali melakukan akselerasi pendidikan sebelum masuk perguruan tinggi. Dalam tugas akhirnya yang berjudul “Eksistensi dan Keunikan Solusi Persamaan Gelombang Non-Linier pada Ruangwaktu Lengkung Berdimensi (1+1)”, Andi menunjukkan kedalaman pemahaman dalam fisika teoretis. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. rer. nat. Bobby Eka Gunara, S.Si., M.Si. dan Dr. Fiki Taufik Akbar Sobar, S.Si., M.Si., serta berada dalam naungan Kelompok Keahlian Fisika Teoritik Energi Tinggi. Andi menjadi contoh nyata bahwa usia bukanlah batasan untuk meraih prestasi akademik tertinggi, dan bahwa semangat belajar serta ketekunan dapat membawa seseorang ke garis depan ilmu pengetahuan. [AU]

Artikel terkait:

Enter your keyword