Enter your keyword

SEMINAR FISIKA ITB

SEMINAR FISIKA ITB

Bersama ini kami sampaikan bahwa Prodi Fisika Institut Teknologi Bandung akan mengadakan sebuah Seminar yang akan disiarkan secara online dengan Narasumber Dr. Eng. Priastuti Wulandari, salah satu staff dosen Fisika ITB, dari Kelompok Keahlian Fisika Magnetik dan Fotonik, FMIPA Institut Teknologi Bandung.

Tema seminar ini adalah Fungsionalisasi Nanopartikel Emas untuk Aplikasi Biosensor dalam Mendeteksi Virus, yang akan diselenggarakan pada :

Senin, 22 November 2021, 11.00 WIB

Link Zoom: https://us02web.zoom.us/j/85748559139?pwd=WWhXZ3I1WHB3SkF0aG5LSi9LS0I5QT09

Meeting ID: 857 4855 9139

Passcode: fisika

Seminar ini juga disiarkan secara langsung di channel YouTube Fisika ITB: 

Fisika ITB

Abstrak:

Perkembangan riset tentang nanopartikel logam (Metal NPs) saat ini secara intensif banyak diteliti sehubungan dengan keunikan sifat fisis dan kimia dari nanopartikel logam tersebut yang berbeda dari bentuk logam bulk. Telah diketahui bahwa efek resonansi plasmon permukaan lokal (Localized Surface Plasmon Resonance, LSPR) dari nanopartikel logam khususnya emas (AuNP) dapat meningkatkan Raman scattering, fotoluminesensi, dan penggambaran (imaging) permukaan dari spesies biologi dan kimia. Plasmon permukaan adalah suatu osilasi kolektif dari elektron-elektron di permukaan logam, yang membentuk semacam awan elektron yang berosilasi dengan frekuensi tertentu. Jika plasmon permukaan ini hadir dalam keadaan terkopel dengan suatu gelombang cahaya, kita menyebutnya sebagai plasmon polariton. Keadaan terkopel tersebut dapat terjadi jika kondisi resonansi terpenuhi, sehingga sering juga disebut sebagai terjadinya resonansi plasmon.[1]

Dalam bidang biosensor, nanopartikel emas (AuNPs) telah dimanfaatkan sebagai generasi baru smart sensor untuk alat pengolahan analitik yang modern dengan analisis langsung ditempat (feasible on-site analysis) tanpa harus menggunakan lingkungan inert gas. Sensor kolorimetrik yang berbasis pada AuNPs tidak memerlukan sistem optik ataupun elektronik yang rumit karena sinyalnya mudah dideteksi dengan menggunakan penglihatan langsung (naked eye) sebagai warna-warni AuNPs yang terlihat sesaat setelah terjadi reaksi kimiawi. Fabrikasi sensor kolorimetrik berbasis AuNPs terutama bergantung pada material selubung di area LSPR itu terjadi.[2] Teknik sintesis AuNPs secara reduksi kimiawi ataupun self assembly umumnya digunakan dengan biaya proses yang cukup murah dan juga aman dampaknya terhadap lingkungan.

Nanopartikel emas tersebar dalam bentuk larutan dengan menampilkan warna merah serta memiliki karakteristik puncak plasmonik di sekitar panjang gelombang 520 nm.[3] Namun, ketika AuNPs teragregasi menyebabkan pergeseran puncak plasmonik dari daerah UV-Vis ke daerah infrared, dan akibatnya terjadi perubahan warna larutan dari merah menjadi biru atau ungu. Karakteristik LSPR inilah yang digunakan untuk tes kolorimetrik. Stabilitas AuNPs dapat terganggu atau dipertahankan dengan penambahan analit dari molekul organik. Sejauh ini, berbagai molekul seperti DNA, antibodi, molekul kecil, ion logam dapat dianalisis dengan menggunakan teknik optik yang sederhana seperti spektroskopi UV- Vis.

Referensi:

  1. Z. Liang, J.Sun, Y. Jiang, L.Jiang and X. Chen, Plasmonics, 9, 859-866, 2014.
  2. P. N. Njoki, I. S. Lim, D. Mott, H. Y. Park, B. Khan, S. Mishra, R. Sujakumar, J. Luo and C. J. Zhong, J. Phys. Chem. C, 111,14664-14669, 2007.
  3. M. T. Pambudi, S. D. Isro and P. Wulandari, Key Eng. Mater., 891, 43-48, 2021.

 

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi latief@fi.itb.ac.id.