Petualangan Riset dan Budaya Korea bagi Mahasiswa Fisika ITB di POSTECH
Tahun 2025 ini, enam mahasiswa Program Studi Fisika ITB berkesempatan mengikuti program magang internasional di POSTECH, bersama mahasiswa dari Universitas Indonesia, dalam program bertajuk POSTECH-UI-ITB Global Intership 2025. Program ini berlangsung di Pohang University of Science and Technology, Korea Selatan, dan dirancang untuk memberikan pengalaman riset langsung, pengenalan akademik tingkat lanjut, serta pemahaman budaya Korea. Kegiatan berlangsung selama 8 pekan pada Juni-Agustus 2025.

Foto bersama mahasiswa Fisika ITB di lingkungan kampus POSTECH.
Program dimulai dengan acara pembukaan, diikuti dengan presentasi awal dari seluruh peserta mengenai rencana riset yang akan mereka jalankan di laboratorium masing-masing. Kegiatan riset di laboratorium berlangsung dari 30 Juni hingga 22 Agustus 2025. Penempatan peserta dilakukan berdasarkan pilihan laboratorium masing-masing dan hasil seleksi dari pihak POSTECH. Jenis riset yang dijalankan beragam, mencakup eksperimen, simulasi numerik, hingga penelitian teoretis. Selanjutnya terdapat sesi presentasi tengah yang dilakukan untuk menunjukkan perkembangan riset yang sudah dicapai. Selain itu, POSTECH memberikan sesi pengenalan Program Graduate Physics, yang mencakup jalur penelitian, kesempatan studi lanjut, dan gambaran kehidupan mahasiswa magister maupun doktoral. Rangkaian kegiatan akademik ini berpuncak pada presentasi akhir, sebelum akhirnya program ditutup secara resmi dengan penyerahan sertifikat kepada seluruh peserta.

Suasana presentasi progres riset oleh peserta magang dari masing-masing laboratorium.
Gambar 4. Foto bersama pada akhir acara penutupan
Sepanjang program, peserta menerima kartu akses resmi yang memungkinkan mereka menggunakan fasilitas kampus secara mandiri, termasuk asrama, gedung riset, perpustakaan, ruang belajar, pusat olahraga, hingga fasilitas hiburan seperti bioskop internal kampus dan ruang karaoke. Fasilitas yang lengkap ini memberikan kenyamanan dan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk bekerja, belajar, maupun beristirahat.
Selain kegiatan akademik, mahasiswa juga mengikuti berbagai kegiatan pengenalan budaya. Setiap hari Rabu, kelas bahasa Korea tidak hanya mengajarkan dasar-dasar membaca dan menulis Hangul, namun juga memperkenalkan permainan tradisional dan aktivitas budaya interaktif. Sebagai bagian dari agenda resmi, peserta mengikuti ekskursi ke Kota Gyeongju, kota bersejarah yang dikenal sebagai “museum tanpa dinding.” Dalam kegiatan ini, mahasiswa mengunjungi Bulguksa Temple dan Museum Nasional Gyeongju, mendapatkan pengalaman langsung mengenai sejarah dan kebudayaan Dinasti Silla.

Suasana kelas bahasa Korea di POSTECH yang dipadukan dengan permainan tradisional sebagai bagian dari pengenalan budaya.

Ekskursi ke Bulguksa Temple, Gyeongju.
Beberapa mahasiswa ITB yang mengikuti program magang POSTECH 2025 turut membagikan pengalaman mereka selama berada di Pohang. Mereka menyampaikan rasa syukur sekaligus kebahagiaan karena dapat merasakan langsung suasana riset internasional, bertemu peneliti dari berbagai negara, serta belajar budaya Korea Selatan sepanjang program berlangsung.
“Saya ditempatkan di lab Thermodynamics of Microscopic Nonequilibrium Systems di bawah supervisi Prof. Jeongmin Park dan mentor Dr. Langlen Chanu. Kegiatan saya selama magang di lab ini adalah berdiskusi mengenai analisis stokastik time series menggunakan visibility graph algorithm, dan melakukan simulasinya. Selain itu, karena lab saya terhubung dengan jaringan APCTP (Asia Pacific Center for Theoretical Physics), saya bisa mengikuti banyak seminar menarik tentang theoretical physics.” – Rahma Citra Insani
“Alhamdulillah berkesempatan untuk melakukan program internship di Postech terutama di Lab Quantum Nano-electronics. Saya dapat mencoba berbagai alat, seperti SEM, Atomic Force Microscope, evaporator dan lain-lain. serta dengan program internship ini saya dapat mengetahui proses terkait fabrikasi device.” – Nashwan Chakap Nanggala
“Saya berada di lab Femtosecond X-ray Diffraction & Imaging di bawah supervisi Prof. Changyong Song. Selain menjalani laporan progres mingguan, saya juga diajari bagaimana riset difraksi femtosekon dikembangkan dari tahap ide sampai analisis data. Namun yang paling berkesan bagi saya bukan hanya risetnya, tetapi juga pengalaman hidup di Korea. Saya sempat mengunjungi Gyeongju, Ulsan, Busan, dan Daegu. Setiap kota punya suasana yang berbeda, dan perjalanan ini membuat pengalaman magang saya semakin lengkap. Program ini benar-benar memberikan kenangan berharga, baik secara akademik maupun budaya.” – Geraldhika Revaldo Arya Rinding
Penulis: Rahma Citra Insani, Geraldhika Revaldo Arya Rinding. Editor: AU.