Enter your keyword

Fisika FMIPA ITB Sukses Menyelenggarakan Kompetisi Ideathon Internasional

Fisika FMIPA ITB Sukses Menyelenggarakan Kompetisi Ideathon Internasional

Dalam rangka menyukseskan program MBKM (Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka), ITB menyelenggarakan International Virtual Course (IVC-118) dengan tema “Econophysics and Big Data Analytics in Socio-Economic Complexity” 16-27 Agustus 2021 dengan dosen pengampunya Dr. Acep Purqon yang juga sekaligus mengundang beberapa kolega luar negeri bidang ini. Salah satu dosen asing yang mengajar di rangkaian mata kuliah itu adalah Prof. Anirban Chakraborti dari BML Munjal University India yang juga merupakan pakar sosiofisika (sociophysics) dunia dengan berbagai publikasi internasional dan buku text di universitas. Dalam pengantarnya, Dr Acep Purqon yang juga dosen Fisika FMIPA ITB itu mengatakan bahwa Sosiofisika adalah bidang lintas disiplin antara ilmu sosial dan fisika. Bagaimana perilaku sosial bisa dimodelkan dengan persamaan dinamika dan interaksi yang banyak menyerupai persoalan-persoalan di fisika. Misalnya permasalahan Model Ising yang sukses menjelaskan fenomena kemagnetan, ternyata bisa menjelaskan bagaimana dinamika rumor atau pembentukan opini bekerja.

 

Program ini memberi kesempatan semua mahasiswa di luar ITB baik mahasiswa Indonesia maupun mahasiswa asing untuk mengambil mata kuliah di ITB (credit earning 2 SKS dengan kode FI-3261 Ekonofisika). Salah satu dari rangkaian kegiatan IVC-118 ini adalah Kompetisi Ideathon Internasional. Ketua penyelenggara yang juga dosen Fisika ITB yaitu Dr. Acep Purqon mengatakan bahwa kompetisi diikuti oleh 45 tim terdiri dari 10 negara yaitu Jepang, spanyol, Indonesia, Singapura, India, Malaysia, Pakistan, Turki, Timor leste, dan Filipina. Peserta dari luar negeri ini diantaranya berasal dari Osaka University Jepang, Universiti Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Sains Malaysia, Nanyang Technological University Singapura, Universidad de Sevilla Spanyol, dll. Sementara itu peserta dari Indonesia diikuti lebih dari 70 Universitas yang paling berturut-turut oleh UI, UGM, IPB, UNPAD, UNDIP, UNS, UB, UNJ, UNESA, USU, UNAIR dll. Mata kuliah ini juga diajarkan oleh 12 dosen professor asing berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Korea Selatan, China, India, Malaysia, Turki, Jepang dll. Sementara pesertanya terdiri dari 200 peserta dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, karena bidang ini memang multidisplin maka peminatnya hampir dari semua prodi baik eksakta maupun sosial, juga peserta dari kalangan praktisi dunia industri yang mengambil kuliah ini.

 

Topik yang diambil pada kompetisi idea-thon kali ini adalah bagaimana mengimplementasi big data untuk menjadi solusi berbagai persoalan pada sosioekonomi yang saat ini terjadi terutama pemulihan ekonomi pada masa pandemi ini dan juga masa depan. “Lomba ini mengajak semua mahasiswa mengeluarkan ide-idenya dengan memanfaatkan tool yang diajarkan di kuliah ini yaitu econophysics, big data analytics, artificial intelligence untuk menyelesaikan beragam permasalahan sosial dan ekonomi”, ujar Acep. Tentu terbuka untuk para mahasiswa untuk mengembangkan teknologi untuk membuka usaha rintisan atau startup di bidang ini. Ilmu ini sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan beragam permasalah sosial dan ekonomi di Indonesia, regional maupun global. Tool ini juga selaras untuk membantu analisis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang merupakan kesepakatan global dan amanat badan PBB. Kegiatan ini terbuka untuk umum. Lomba ini juga mengajak masyarakat untuk memilih poster terfavorit yang bisa diakses di Instagram @ideathon_ivc118 , juga bisa disaksikan untuk umum presentasi ide mereka melalui zoom bit.ly/IVC118-ideathon, serta info seputar kegiatan di bit.ly/IVC-118. Ide-ide menarik diantaranya: warung riset, berobat.com, smart tourism planner, future money service, Healspace, agri distribution, eco-MSME, si Ramal, organic gardening, zoonotic contact tracing, Compost hub, Tani Data, IndOcean dll, akan dipresentasikan pada kompetisi ini.